Perpanjangan waktu dari masa ke masa, tahun baru identik dengan segala macam pesta yang huru hara, di lain pihak semuanya senang melewati awal tahun baru, kembang api dinyalakan dimana-mana secara meriah, anak-anak kecil berlarian ke sana ke mari untuk menyalakan kembang api atau sekedar melihat. kembang api yang dinyalakan bukan hanya dinikmati orang yang menyalakannya tetapi juga dinikmati oleh orang lain yang responnya ada yang bahagia dan ada yang marah karena kaget dengan bunyi letupannya, yach memang sich merayakannya tidak perlu terlalu berlebihan, kemacetan terjadi dimana-mana, desak-desakan pengunjung di tempat-tempat tertentu terjadi, hitungan waktu mundur dilakukan ketika pukul 00.00 telah tiba muncul berbagai macam kembang api yang menyenangkan, semuanya dapat menikmati yang berada dalam tempat yang sama tanpa mengenal status golongan, pejabat, pedagang asongan, kaki lima, abang becak, pengemis, pengamen semuanya sama-sama dapat menikmatinya. di lain pihak golongan lain mengatakan ini adalah haram dan yang mengikutinya adalah kafir. Wallahualam…
Entahlah apa yang ada di pikiran mereka semua, toch mau menjalani dengan gimanapun itu terserah semuanya karena akan ada pertanggungjawaban sebesar dzarrahpun perbuatan yang dilakukan, aku sendiri bingung entah mau senang ataupun duduk bersedih, awal tahun telah berhasil ku hirup udaranya, takbir dilantunkan atas nikmat yang telah diberikan kepadaku tetapi kembali teringat akan dosa-dosaku, tabungan amal ibadah yang masih sedikit tetapi waktuku untuk berjalan menujuNya sangat pasti dan telah berkurang lagi tahunnya.,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar