Rss Digg Twitter Delicious Facebook Stumbleupon

Rabu, 15 September 2010

Sosoknya Bagiku....

     Ia begitu sabar menghadapi kenakalan kami anak-anaknya. Sosok yang tidak banyak berbicara tetapi jelas disorot matanya terlihat sinar kasih sayang yang sangat mendalam. Sosok yang paling berwibawa dan ku kagumi sejak kecil. Kala timbul kenakalanku, ia hanya akan menghalangiku untuk melakukannya, kadang ku pikir ia adalah sosok yang menjengkelkan walaupun demikian ia tidak pernah takut citranya dimata anaknya jatuh karena memang bukan itu yang ia inginkan. Yang dia inginkan hanyalah kebaikan, kenyamanan bagi anaknya, ia hanya ingin selalu menjadi orang yang melindungi dan menciptakan rasa aman bagi anaknya.

     Ia tidak peduli kerja sampai larut malam, berbagai penyakit yang datang menyerang dirinya yang semakin tua tetapi yang ada dibenaknya hanyalah anak-anaknya untuk mendapatkan pendidikan yang layak, menjadi orang yang berguna. Beliau pernah berkata tidak ada harta yang bisa beliau tinggalkan nanti jadi selagi ia masih sanggup carilah ilmu sebanyak-banyaknya karena itu yang akan dibawa sampai ajal menjemput. Pesan yang kuanggap remeh waktu kecil tetapi skarang begitu bermakna.

     Ia akan berdiri depan pintu ketika anaknya belum pulang, ia akan menanti dengan cemas tanpa memperlihatkan rasa khawatir yang ada di hatinya. Kala tugas kuliah anaknya menumpuk dan harus tidak tidur satu malam untuk mengerjakannya ia akan setia duduk disamping menemani tanpa satu katapun yang keluar dari mulutnya karena takut mengganggu konsentrasi anaknya.

     Ia hanya tersenyum dan diam tanpa berkata sepatah katapun ketika melihat keberhasilan anaknya, tidak ada yang ia minta kala itu hanya sebuah senyuman keikhlasan dengan melihat tawa anaknya dan terpanjatkan sebuah doa dari dalam hatinya dengan tulus kepada Allah untuk keselamatan anaknya.
Sosok yang slalu hadir dalam benakku dan kurindukan, sosok yang tidak pernah mau membebani pikiran anaknya, sosok yang sempurna bagiku, sosok yang memberikanku kasih sayang dari lahir hingga detik ini.

i miss you, papa….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar